Ketika orangtua
sedang melakukan pekerjaan rumah, si anak suka sekali ikut seolah dia sudah
mampu seperti orangtuanya. Bagaimana sikap kita jika balita
membantu pekerjaan rumah? Antara bangaa dan bingung. Bangga karena anak mengerti
keadaan orangtua, bingung karena hasilnya pasti tak karuan.
Well, lupakan
dulu masalah hasil pekerjaanya. Sebaliknya, kita fokus ke manfaatnya. Balita
yang berkeinginan mengerjakan pekrjaan rumah dan mendapatkan kesempatan untuk
mewujudkannya, ia akan merasakan banyak manfaat. Contohnya, si anak tidak akan
kaget saat hidup perantauan harus mengerjakan tugas sendiri. Lalu, apa manfaat
selanjutnya?
Membiasakan
hidup bersih dan rapi
Memiliki
anak yang mencintai keindahan, kebersihan, dan kerapian sungguh sangat menyejukkan
mata. Kita pasti juga ingin, kan? Itulah kenapa kita sebaiknya melibatkan si kecil
untuk menyelesaikan urusan rumah. Tentunya, task yang sangat simple. Ya, cukup
ajarkan dulu untuk selalu merapikan dan membersihkan ruangan setelah bermain.
Mengajarkan ini bukan hanya sekali melainkan setiap saat dan konsisten.
Nantinya, anak mulai terbiasa dan selalu menjaga kebersihan juga kerapian
diamanapun ia berada.
Disiplin
Dengan
membantu pekerjaan rumah, anak telah belajar untuk menyelesaikan tugas dan
tanggung jawabnya. Anak terus belajar dan mengingat bahwa setiap hal dan tugas
harus diselesaikan tuntas sebelum beranjak ke aktivitas lain. Misalnya, anak
membereskan semua barang dan mainan sebelum tidur siang.
Kemandirian
Poin ini
juga sangat terasa manfaatnya. Bagaimana tidak, anak belajar meringankan beban
di rumah artinya anak mulai belajar bahwa kelak ia akan dihadapkan banyak tugas
dan tuntutan. Momen ini berhasil mengubah pemikirannya sehingga sikap mandiri
akan terus terpupuk.
Menstimulasi
skill motorik
Yang
namanya balita, skill motoriknya masih butuh dilatih terus-menerus. Skill
motorik berhubungan dengan kegiatan fisik. Bentuk kegiatan penuh manfaat, salah
satunya yakni balita membantu pekerjaan rumah. Contoh, anak membantu untuk
menyapu lantai, kekuatan lengan dan jarinua akan meningkat. Itu hanya contoh
sederhana. Masih banyak contoh lain yang lebih mengejutkan manfaatnya.
Cerdas
mengatur waktu
Tak jarang
anak dihadapkan dengan beberapa aktifitas bersamaan. Disinilah, ia awalnya akan
terpaksa melakukan sesuatu. Tapi, ia akan terbiasa dan pintar membagi waktu.
Contoh, ia harus membereskan kamar tidur dulu sebelum mandi. Tuntunlah terus
agar terlaksana dengan baik. Yakinlah, dewasa nanti, ia menjadi pribadi cerdas
yang bisa menghadapi permasalahan dengan bijak.
Menumbuhkan
rasa empati
Dengan
membiasakan ini, rasa empati akan menghuni hatinya. Ia menjadi terbiasa ringan
tangan saat mendapati anggota keluarga atau orang kesulitan yang butuh bantuan.
Pastikan untuk selalu mengapresianya setiap kali sang anak menyelesaikan suatu
tugas. Apresiasi sedergana sangat berguna untuk mendorongnya selalu tertarik
hal baru dan juga memahami empati.
Menghargai
proses
Sekali saja
sang anak berhasil menyelesaikan tugasnya dan menerima hujanan pujian dari
orang terkasih, ia akan selalu mengembangakan perasaanya terhadap apa yang
sudah dicapainya. Ia akan mengerti bahwa tiap proses itu sangat berharga. Dan,
setiap diahadapkan dengan tugas walau itu kecil, anak akan melakukan yang
terbaik karena anak sudah tahu bahwa yang dilakukannya tidak sia-sia, setiap
orang menghargai prosesnya, dan dirinya pun berhati-hati untuk setiap proses.
Memang,
kedengarannya agak sulit dan tak mungkin bisa membiasakan balita membantu
pekerjaan rumah. Tapi, ini semua akan membuahkan hasil asal orangtua telaten,
sabar, dan konsisten. Semua tak bisa didapat secara instan. Mari, berproses
dengan baik agar anak juga mengukutinya dan mendapatkan imbalan manfaatnya!
EmoticonEmoticon