Influencer sering bergantung pada
tier atau tingkatan mereka. Tingkatan ini ditentukan oleh jumlah pengikut yang
mereka miliki di media sosial. Dari yang terkecil hingga yang tertinggi, ada
kategori nano, mikro, makro, dan mega.
Perbedaan Nano, Micro dan Macro Influence
Nano Influencer
Nano influencer merupakan influencer
dengan jumlah pengikut paling sedikit di antara tier lainnya, yaitu kurang dari
5 ribu. Namun, nano influencer menjadi salah satu andalan para marketer dalam
menjalankan kampanye influencer. Mengapa demikian?
Nano influencer adalah orang biasa
atau orang biasa yang pengikutnya sebagian besar adalah keluarga dan teman yang
mereka kenal baik. Oleh karena itu, konten mereka memiliki tingkat relevansi
yang tinggi dengan audiens dan cenderung lebih dipercaya.
Tak heran jika nano influencer
memiliki engagement rate tertinggi di antara tier lainnya, yaitu 7-10%. Jika
Anda ingin mempromosikan produk Anda melalui nano influencer, Anda hebat untuk
mencapai tujuan seperti kesadaran, minat, hingga penjualan.
Partipost adalah komunitas nano
influencer terbesar di Indonesia. Temukan nano influencer dengan mudah di
platform kami.
2. Mikro influencer
Lalu ada micro influencer Indonesia atau influencer dengan 5.000
- 30.000 pengikut. Micro influencer biasanya membuat konten dari niche tertentu
yang sangat relevan dengan followersnya (misal food influencer, beauty
influencer, dll), sehingga engagement rate mereka cukup tinggi yaitu 3-5%.
Selain itu, karena jumlah pengikut
yang sedikit, mikro-influencer masih menemukan waktu untuk berinteraksi dengan
lingkaran sosial mereka melalui konten interaktif, membalas komentar, dan pesan
langsung.
Mikro influencer memiliki jumlah
pengikut yang relatif lebih kecil tetapi tidak menyombongkan status selebritas
mereka atau kategori influencer di atas mereka. Karena itu, merek dapat
mengandalkan pengikut mikro-influencer ini untuk membuat mereka tertarik pada
apa pun yang dapat membuat mikro-influencer "terkenal".
Dan satu hal penting yang juga perlu
digarisbawahi adalah bahwa micro-influencer jauh lebih murah daripada
macro-influencer. Dengan demikian, merek dapat mencapai target yang sama bahkan
lebih baik, tetapi dengan anggaran biaya yang lebih rendah.
3. Makro Influencer
Satu tingkat di atas mikro, ada
influencer makro, yang memiliki 30.000 – 100.000 pengikut. Banyak blogger,
pembuat konten, dan KOL adalah makro influencer. Jika Anda memiliki anggaran
yang lebih besar, tetapi tetap ingin berkolaborasi dengan mega influencer
karena terlalu mahal, Anda bisa naik dengan makro influencer.
Meskipun tingkat keterlibatan mereka
tidak terlalu tinggi pada 1-3%, Anda dapat meningkatkan kesadaran merek secara
luas. Anda juga dapat menggabungkan makro influencer dengan nano dan mikro
influencer untuk hasil yang lebih signifikan.
Jika Anda ingin menargetkan jenis
pelanggan tertentu, tetapi pada saat yang sama ingin menjangkau audiens yang
besar, maka makro-influencer bisa lebih efektif daripada mega-influencer yang
harganya jauh lebih mahal. Kategori makro influencer cocok untuk target audiens
yang menargetkan secara demografis.
EmoticonEmoticon