Kamis, 06 Oktober 2022

Perbedaan Nano, Micro Dan Macro Influencer

 

micro influencer Indonesia

Influencer sering bergantung pada tier atau tingkatan mereka. Tingkatan ini ditentukan oleh jumlah pengikut yang mereka miliki di media sosial. Dari yang terkecil hingga yang tertinggi, ada kategori nano, mikro, makro, dan mega.

Perbedaan Nano, Micro dan Macro Influence

Nano Influencer

Nano influencer merupakan influencer dengan jumlah pengikut paling sedikit di antara tier lainnya, yaitu kurang dari 5 ribu. Namun, nano influencer menjadi salah satu andalan para marketer dalam menjalankan kampanye influencer. Mengapa demikian?

Nano influencer adalah orang biasa atau orang biasa yang pengikutnya sebagian besar adalah keluarga dan teman yang mereka kenal baik. Oleh karena itu, konten mereka memiliki tingkat relevansi yang tinggi dengan audiens dan cenderung lebih dipercaya.

Tak heran jika nano influencer memiliki engagement rate tertinggi di antara tier lainnya, yaitu 7-10%. Jika Anda ingin mempromosikan produk Anda melalui nano influencer, Anda hebat untuk mencapai tujuan seperti kesadaran, minat, hingga penjualan.

Partipost adalah komunitas nano influencer terbesar di Indonesia. Temukan nano influencer dengan mudah di platform kami.

2.     Mikro influencer

Lalu ada micro influencer Indonesia atau influencer dengan 5.000 - 30.000 pengikut. Micro influencer biasanya membuat konten dari niche tertentu yang sangat relevan dengan followersnya (misal food influencer, beauty influencer, dll), sehingga engagement rate mereka cukup tinggi yaitu 3-5%.

Selain itu, karena jumlah pengikut yang sedikit, mikro-influencer masih menemukan waktu untuk berinteraksi dengan lingkaran sosial mereka melalui konten interaktif, membalas komentar, dan pesan langsung.

Mikro influencer memiliki jumlah pengikut yang relatif lebih kecil tetapi tidak menyombongkan status selebritas mereka atau kategori influencer di atas mereka. Karena itu, merek dapat mengandalkan pengikut mikro-influencer ini untuk membuat mereka tertarik pada apa pun yang dapat membuat mikro-influencer "terkenal".

Dan satu hal penting yang juga perlu digarisbawahi adalah bahwa micro-influencer jauh lebih murah daripada macro-influencer. Dengan demikian, merek dapat mencapai target yang sama bahkan lebih baik, tetapi dengan anggaran biaya yang lebih rendah.

3.     Makro Influencer

Satu tingkat di atas mikro, ada influencer makro, yang memiliki 30.000 – 100.000 pengikut. Banyak blogger, pembuat konten, dan KOL adalah makro influencer. Jika Anda memiliki anggaran yang lebih besar, tetapi tetap ingin berkolaborasi dengan mega influencer karena terlalu mahal, Anda bisa naik dengan makro influencer.

Meskipun tingkat keterlibatan mereka tidak terlalu tinggi pada 1-3%, Anda dapat meningkatkan kesadaran merek secara luas. Anda juga dapat menggabungkan makro influencer dengan nano dan mikro influencer untuk hasil yang lebih signifikan.

Jika Anda ingin menargetkan jenis pelanggan tertentu, tetapi pada saat yang sama ingin menjangkau audiens yang besar, maka makro-influencer bisa lebih efektif daripada mega-influencer yang harganya jauh lebih mahal. Kategori makro influencer cocok untuk target audiens yang menargetkan secara demografis.

 


EmoticonEmoticon