Banyak di antara
kita merasa jauh dari orang tuanya. Merasa orang tua kita tidak bisa mengerti
kita. Pada akhirnya semuanya akan meyalahkan orang tua, katanya orang tuanya
tidak memperhatikan anaklah, tidak belajar parenting sebelum menikah dan lain
sebagainya.
Kita tidak boleh
terlalu menyalahkan orang tua. Pada dasarnya semua orang tua ingin yang terbaik
untuk anaknya. Hanya saja orang tua juga mempunyai keterbatasan, mungkin saja
orang tua kita sudah melakukan sekuat semampunya tetapi memang segitulah
kemampuannya, jangan terlalu meminta lebih.
Jika kita merasa
lebih tahu akan ilmu berbicara antara anak dan kedua orang tua. Tidak ada
salahnya jika kita yang memulai pembicaraan terlebih dahulu kepada orang tua
kita. Tidak perlu gengsi, ambil kesempatan itu sebelum kita berpisah dengan
orang tua, bangun komunikasi yang bagus.
Hal-hal yang Dibutuhkan Anak
1.
Butuh pemenuhan rasa aman
Ketika anak mempunyai masalah dan dia
merasa dirinya terancam, sejatinya anak itu sedang kehilangan rasa aman. Yang
anak butuhkan adalah pemenuhan rasa aman itu, dengan membantu menghilangkan
rasa ketakutan yang ada di dalam diri anak.
Dengan mengajaknya bicara dan membiarkan
dia meluapkan apa yang dirasakan adalah salah satu hal yang tepat. Biarkan
emosinya terluapkan, jangan ditahan karena itu akan membuat sesak di dada dan
membuatnya semakin tidak aman.
Ketika anak marah atau ketakutan ataupun
menangis, hal pertama yang bisa dilakukan adalah menerima perasaannya. Buatlah
anak itu meluapkan apa yang ia rasakan, sedikit demi sedikit kita tenangkan dan
mencoba menjawab apa saja dari yang anak tersebut luapkan atau katakan.
Jika hatinya sudah mulai stabil dan
tenang, barulah kita bisa berbicara yang jernih kepada anak. Memberikannya sedikit masukkan apa yang harus
dilakukan jika terjadi sesuatu hal kepada anak. jangan ragu untuk sedikit
menegur apabila hatinya sudah agak stabil. Agar anak tersebut sadar dan
mendaptkan pelajaran dari setiap yang dilakukannya.
2.
Komentar yang empati
Memberi komentar bukan hal yang mudah,
salah berkomentar bisa panjang akibatnya. Agar komentar orang tua bernada
empati dan diterima oleh anak, selami dulu perasaan anak. Masalanya tidak mudah
untuk mengerti perasaan anak.
Terkadang apa yang mereka ucapkan tdak
sama dengan apa yang mereka rasakan. Karena banyak faktor, malu, takut, dan
keterbatasan kemampuan verbalnya. Anak
terkadang tidak bisa mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Diperlukan keahlian khusus untuk bisa
menebak isi hatinya. Terkadang anak mendatangi ibunya dan berkata “ibu
perih.....jangan dipegang” (karena jatuh dari sepeda). Terkadang yang ia
rasakan bukan pada rasa perihnya, tetapi lebih dari itu.
Mungkin anak tersebut takut kepada
darahnya, takut jika nanti bekas lukanya membuatnya tidak percaya diri.
Keterampilan mengetahui isi hati anak mudah dipelajari bagi orang tua yang
biasa berinteraksi kepada anak atau waktunya bersama anak lebih bnayak.
Sebagai orang tua memang harus pintar
dalam menebak hati anak. Seperti misalnya anak yang baru pulang sekolah dengan
memasang muka murungnya. Sebagai orang tua jangan langsung bertanya kenapa
hatinya murung. Tetapi sebagai orang tua harus pintar menebak dan alangkah
baiknya tetap mengajukan pertanyaan kepada anak tetapi secara berkala. Temukan info yang lain tentang pendidikan karakter anak di samudrapikiran.com
Bertanya seperti misalnya “apakah kamu
baik-baik saja di sekolah bersama teman-temanmu?”, atau “adakah sesuatu yang
tidak menyenangkan yang terjadi hari ini?”. Terus mencoba untuk menebaknya
sehingga anak tersebut mau menjawabnya.
EmoticonEmoticon